Roemah² di djalan Kawi telah dirampok, dimana ada 5 orang Tionghoa telah digiring ikoet kaoem peroesoeh boeat di………. Dalem ini kekaloetan orang Tionghoa tida berkoempoel, tjoema diem diberbage tempat dalem roemah masing² . . .
Sin Po, 4 Agustus 1947.
Kita poenja correspondent menoelis tanggal 1 Agustus: Bentang republiek di Djawa Timoer – Malang – koetika tanggal 31 Juli djam 9.07 telah didoedoeki tentara Belanda. Di itoe hari kita telah dapetken idjin aken menindjaoe itoe kota, tapi tida berhasil.
Besok'nja djam 7.30 bersama doea officier jang kebetoelan hendak ke Malang kita menoempang naek Jeep. Djam 12 tengah hari koetika liwat Singosari kita menampak roemah² di pinggir djalan soedah abis terbakar, semoea soedah djadi poeing, di Blimbing tida tampak keroesakan, tapi koetika soedah ampir masoek kota Malang, keliatan pintoe roemah pendjara soedah melongo, orang² hoekoeman pada melariken diri. Kota Malang bageken kota mati, tjoema ada soldadoe Belanda jang bikin pendjagaan jang diiringin beberapa kali soeara senapan masin.
Kajoetangan jang doeloe begitoe rame sekarang tampak amat serem. Di dalem kota kita moesti djalan ati², besar kemoengkinan peloeroe samber njawa kita. Gedong Chung Hua Tsung Hui soedah tinggal tembok'nja sadja, kita laloe menoedjoe Palang Merah Tionghoa di djalan Kaboepaten, dimana kita bertemoe toean Liem Bian Sioe (* laen waktoe kita toelis detail siapa ini orang) „Doea hari ini belon dapet kabar² apa jang terang" kata toean Liem, „dari kemaren semoea tida brani keloear sebab tembakan tida oeroeng brenti".
Kita poenja correspondent menoelis tanggal 1 Agustus: Bentang republiek di Djawa Timoer – Malang – koetika tanggal 31 Juli djam 9.07 telah didoedoeki tentara Belanda. Di itoe hari kita telah dapetken idjin aken menindjaoe itoe kota, tapi tida berhasil.
Besok'nja djam 7.30 bersama doea officier jang kebetoelan hendak ke Malang kita menoempang naek Jeep. Djam 12 tengah hari koetika liwat Singosari kita menampak roemah² di pinggir djalan soedah abis terbakar, semoea soedah djadi poeing, di Blimbing tida tampak keroesakan, tapi koetika soedah ampir masoek kota Malang, keliatan pintoe roemah pendjara soedah melongo, orang² hoekoeman pada melariken diri. Kota Malang bageken kota mati, tjoema ada soldadoe Belanda jang bikin pendjagaan jang diiringin beberapa kali soeara senapan masin.
Kajoetangan jang doeloe begitoe rame sekarang tampak amat serem. Di dalem kota kita moesti djalan ati², besar kemoengkinan peloeroe samber njawa kita. Gedong Chung Hua Tsung Hui soedah tinggal tembok'nja sadja, kita laloe menoedjoe Palang Merah Tionghoa di djalan Kaboepaten, dimana kita bertemoe toean Liem Bian Sioe (* laen waktoe kita toelis detail siapa ini orang) „Doea hari ini belon dapet kabar² apa jang terang" kata toean Liem, „dari kemaren semoea tida brani keloear sebab tembakan tida oeroeng brenti".
Kamoedian toean Liem Bian Sioe kasih toetoeran ringkes demikian:
Tanggal 21 ada kabar tentang gerakan tentara Belanda aken ke Malang. Sebagian anggota „Kris" lantas berhimpoen bitjaraken soal „bakar-kota".
Tanggal 22 roemah² diloear kota moelai dirampok, djam 9 pagi toko² di Kajoetangan di djarah. Sore'nja sebagian besar politie berlaloe dari kota, begitoepoen bestuur ambtenaar, lantaran pihak Indonesier siarken kabar kata'nja itoe malem tentara Belanda hendak lakoeken serangan. Orang² Tionghoa kepaksa moesti berdiam di dalem kota, sementara pihak Indonesia moelai lakoeken pembakaran dan pengroesakan² di loear kota.
Sampe tanggal 24 tentara Belanda belon djoega masoek kota, maka pihak Indonesia balik kombali, dan keada'an liwat dengen tentrem sampe tanggal 30 sore. Itoe malem pembakaran aken dilakoeken. Soeara tembakan senapan moelai kedengeran, malem'nja soeara meriam terdenger gentjer. Tanggal 31 djam 4 pagi tentara Belanda moelai masoek dalem kota. Djam 6 pagi orang Indonesia berkoempoel depan roemah gade boeat lakoekem pembakaran, dengen lebih doeloe andjoerken perampokan, tapi kerena politie keboeroe dateng, dan peroesoeh boeroe² lari hendak serboe Petjinan, tapi bisa ditjegah hingga itoe kawanan peroesoeh lari ke Kotalama. Djam 9 pagi tentara Belanda telah doedoeki Pasar Petjinan.
Di waktoe genting toean Liem Bian Sioe dan laen² pemimpin soedah minta pada pembesar Indonesia djaminan keselametan pendoedoek Tionghoa, tapi ia orang tjoema dapet djaminan moeloet sadja, kerna selang satoe hari Chung Hua Tsung Hui telah di bakar. Politie soedah tinggalken orang Tionghoa, kerena djoemlah'nja peroesoeh soedah sanget banjak plus bersendjata lengkep.
Roemah² di djalan Kawi telah dirampok, dimana ada 5 orang Tionghoa telah digiring ikoet kaoem peroesoeh boeat di………. Dalem ini kekaloetan orang Tionghoa tida berkoempoel, tjoema diem diberbage tempat dalem roemah masing², sekarang ini belon ada tertjatet korban². Fabriek² djadi korban boemi-angoes teroetama di Kotalama jang banjak fabriek masih terliat mengepoel api'nja. Fabriek rokok Faroka dan Tapioca Kian Gwan poen dibakar sebelon isinja dikedoek abis.
Menoeroet raportnja satoe Kiauwpao jang bisa lolos dari Kotalama, orang² Indonesia telah aniaja pendoedoek Tionghoa, kerena kaloe Belanda dateng maka orang² Tionghoa telah bekerdja sama dengen moesoeh (Belanda). Lebih dari 20 orang Tionghoa telah dikoempoel didesa Ganting oleh orang² Indonesia, orang sanget koewatir mereka poenja keselametan. (*ini kabar boeroeng achirnja bener terboekti dengen adanja tragedi Mergosono lebih dari 20 orang Tionghoa dibikin „Sate Tjino")
1 komentar:
Apabila Kesehatan Anda ingin terjaga terutama dari serangan stress, stroke, anfal, mari bergabung dengan kami untuk bernyanyi dan berdansa ria di Gedung PWI, di rumahnya Bapak Subdoro, di Jalan Salahutu setiap hari Rabu malam. Ayo Co! Ojo Males-males Menghibur diri sendiri! Hilangkan segala rasa duka , ciptakan rasa gembira (HIGAM ARTAGA)HIdup Gembira Awet Muda Arek TAman GAyam... (Bambang Andjar Soepeno)
Posting Komentar