Senin, 31 Desember 2007

Selamat Tahun Baru


Sugeng Enggal Warsa 2008 . Mugi kito sedoyo ugi tansah kaparingan kawilujengan saking Gusti ing taun meniko lan taun-taun salajengipun.

.
. . the year 2007 has gone
but it made us strong
The path was long
but we walked with an enchanted song
There were tears and fears
but we also had reason for cheers

Malang Tempo Doeloe

Tentara Jepoen Takloeken KNIL




Sumber: http://nederlandsindie.allepaginas.nl/

Jatah Makan di Jaman Jepang
Makloemat Malang Si

Malang Sityoo mempermakloemken, bahwa meolai tanggal 1-2-2603 pendoedoek Malang Si jang tida mampoe, aken diberi kesempatan oentoek mengambil makanan, jang dimasak di dapoer oemoem (gaarkeuken).
Mereka jang memboetoehken makanan itoe, haroes mendaftarken diri, sebelon tanggal 15 boelan 1 taon 2603. boeat bangsa:
  1. Indonesia dikantor CPKI, Tjelaket no 15.
  2. Tionghoa pada toean Liem Giok Ho, Djodipan wetan 18.
  3. Arab pada toean letnan Arab, Djagalan gang Ia.
  4. Belanda pada J. Soesman, Idjenboulevard 29.

Malang 6-1-2603,
Malang Sityoo, Mr Soewarso Tirtowiogjo
Sumber: http://tjamboek28.multiply.com/journal/

Minggu, 30 Desember 2007

Malang Tempo Doeloe

Malang Sasoedah Dibikin Antjoer
Roemah² di djalan Kawi telah dirampok, dimana ada 5 orang Tionghoa telah digiring ikoet kaoem peroesoeh boeat di………. Dalem ini kekaloetan orang Tionghoa tida berkoempoel, tjoema diem diberbage tempat dalem roemah masing² . . .

Sin Po, 4 Agustus 1947.

Kita poenja correspondent menoelis tanggal 1 Agustus: Bentang republiek di Djawa Timoer – Malang – koetika tanggal 31 Juli djam 9.07 telah didoedoeki tentara Belanda. Di itoe hari kita telah dapetken idjin aken menindjaoe itoe kota, tapi tida berhasil.
Besok'nja djam 7.30 bersama doea officier jang kebetoelan hendak ke Malang kita menoempang naek Jeep. Djam 12 tengah hari koetika liwat Singosari kita menampak roemah² di pinggir djalan soedah abis terbakar, semoea soedah djadi poeing, di Blimbing tida tampak keroesakan, tapi koetika soedah ampir masoek kota Malang, keliatan pintoe roemah pendjara soedah melongo, orang² hoekoeman pada melariken diri. Kota Malang bageken kota mati, tjoema ada soldadoe Belanda jang bikin pendjagaan jang diiringin beberapa kali soeara senapan masin.
Kajoetangan jang doeloe begitoe rame sekarang tampak amat serem. Di dalem kota kita moesti djalan ati², besar kemoengkinan peloeroe samber njawa kita. Gedong Chung Hua Tsung Hui soedah tinggal tembok'nja sadja, kita laloe menoedjoe Palang Merah Tionghoa di djalan Kaboepaten, dimana kita bertemoe toean Liem Bian Sioe (* laen waktoe kita toelis detail siapa ini orang) „Doea hari ini belon dapet kabar² apa jang terang" kata toean Liem, „dari kemaren semoea tida brani keloear sebab tembakan tida oeroeng brenti".

Kamoedian toean Liem Bian Sioe kasih toetoeran ringkes demikian:
Tanggal 21 ada kabar tentang gerakan tentara Belanda aken ke Malang. Sebagian anggota „Kris" lantas berhimpoen bitjaraken soal „bakar-kota".
Tanggal 22 roemah² diloear kota moelai dirampok, djam 9 pagi toko² di Kajoetangan di djarah. Sore'nja sebagian besar politie berlaloe dari kota, begitoepoen bestuur ambtenaar, lantaran pihak Indonesier siarken kabar kata'nja itoe malem tentara Belanda hendak lakoeken serangan. Orang² Tionghoa kepaksa moesti berdiam di dalem kota, sementara pihak Indonesia moelai lakoeken pembakaran dan pengroesakan² di loear kota.
Sampe tanggal 24 tentara Belanda belon djoega masoek kota, maka pihak Indonesia balik kombali, dan keada'an liwat dengen tentrem sampe tanggal 30 sore. Itoe malem pembakaran aken dilakoeken. Soeara tembakan senapan moelai kedengeran, malem'nja soeara meriam terdenger gentjer. Tanggal 31 djam 4 pagi tentara Belanda moelai masoek dalem kota. Djam 6 pagi orang Indonesia berkoempoel depan roemah gade boeat lakoekem pembakaran, dengen lebih doeloe andjoerken perampokan, tapi kerena politie keboeroe dateng, dan peroesoeh boeroe² lari hendak serboe Petjinan, tapi bisa ditjegah hingga itoe kawanan peroesoeh lari ke Kotalama. Djam 9 pagi tentara Belanda telah doedoeki Pasar Petjinan.
Di waktoe genting toean Liem Bian Sioe dan laen² pemimpin soedah minta pada pembesar Indonesia djaminan keselametan pendoedoek Tionghoa, tapi ia orang tjoema dapet djaminan moeloet sadja, kerna selang satoe hari Chung Hua Tsung Hui telah di bakar. Politie soedah tinggalken orang Tionghoa, kerena djoemlah'nja peroesoeh soedah sanget banjak plus bersendjata lengkep.
Roemah² di djalan Kawi telah dirampok, dimana ada 5 orang Tionghoa telah digiring ikoet kaoem peroesoeh boeat di………. Dalem ini kekaloetan orang Tionghoa tida berkoempoel, tjoema diem diberbage tempat dalem roemah masing², sekarang ini belon ada tertjatet korban². Fabriek² djadi korban boemi-angoes teroetama di Kotalama jang banjak fabriek masih terliat mengepoel api'nja. Fabriek rokok Faroka dan Tapioca Kian Gwan poen dibakar sebelon isinja dikedoek abis.
Menoeroet raportnja satoe Kiauwpao jang bisa lolos dari Kotalama, orang² Indonesia telah aniaja pendoedoek Tionghoa, kerena kaloe Belanda dateng maka orang² Tionghoa telah bekerdja sama dengen moesoeh (Belanda). Lebih dari 20 orang Tionghoa telah dikoempoel didesa Ganting oleh orang² Indonesia, orang sanget koewatir mereka poenja keselametan. (*ini kabar boeroeng achirnja bener terboekti dengen adanja tragedi Mergosono lebih dari 20 orang Tionghoa dibikin „Sate Tjino")


LENSA





aCaRa tEMu kANgeN dan hALaLbIhalaL 26 oKToBeR 2007


Sabtu, 29 Desember 2007

Temu Kangen dan Halal Bihalal 2007


Ucapan Terima Kasih


Atas nama pengurus Ikatan Keluarga dan Panitia Temu Kangen - Halal bihalal 1 Syawal 1428H, dengan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para sahabat yang telah memberikan bantuan/sumbangan moril maupun materiel pada saat diselenggarakannya acara tersebut pada tanggal 16 Oktober 2007.

Acara tersebut berjalan dengan sukses, disamping dhadiri lebih kurang 300 sahabat Artaga, juga hadir Walikota Malang, Drs. Peni Suparto MA beserta isteri, dan juga Wakil Walikota Malang, Drs. Bambang Proyo Utomo. Acara pertemuan antara lain diisi dengan:

1. Penyerahan sumbangan ke GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Malang.
2. Penyerahan sumbangan ke pada 30 anak yatim.
3. Penyerahan Sumbangan ke pada 30 orang dari keluarga kurang sejahtera.
4. Ikrar Artaga anti-narkoba oleh Ketua Badan Narkotika Kota Malang.
5. Pengukuhan 20 sahabat Keluarga Kehormatan Artaga.

Acara diliput oleh 4 stasiun televisi lokal Malang dan media cetak.

Malang, 20 Oktober 2007
Gatot Soekardi (Ketua)
Niniek Mulyadi (Ketua Panitia)